Lihat siapa itu !
Yang bernyanyi di bawah pohon rindang
Saat angin berhembus dan daun berguguran
Sepertinya dia bukan orang sini
Aku tak pernah melihat dia sebelumnya
Namun aku sempat mendengar kabar bahwa akan ada sekelompok pelajar dari kota datang ke desa kita
Apakah dia salah satunya?
Mengapa nyanyiannya makin jelas terdengar?
Merdu dan liriknya pun sungguh romantis, ku dengar namaku dia sebut dalam alunannya. Begini ku dengar liriknya.
"Bunga, aku ingin berdua dengamu, bersama kita berjalan melewati siang dan malam" (Bunga itu namaku)
Apakah nyanyian itu dia persembahkan untukku?
Sepertinya takkan mungkin
Karena pandangan matanya terlihat jauh.
Setelah ku tanyakan pada Ibu.
Ternyata benar dia dari kota
Dia datang ke desa hanya untuk liburan
"Karena di kota tak sesejuk disini" katanya.
Ya memang kebanyakan mereka seperti itu
Menjadikan desa sebagai penghibur lara
Saat hilang lara dia kembali ke kota
Saat timbul lara dia kembali ke desa
Ibu apakah aku sama dengan nasib desa?
Yang hanya disinggahi hati yang sedang lara dan sementara
Minggu, 20 September 2015
Senin, 14 September 2015
Puisi Part 5
Bukit Tinggi
Oleh: Widya Nurul Rahma
Sejauh ini ku langkahkan kakikuNaik ke tempat yang tinggi
Bukit entah milik siapa yang akan ku singgahi
Sesampainya di puncak ku lihat banyak cahaya mengelilingi di malam hari
Pagi pun ku rasakan kesejukan embun basah yang menyirami
Tapi setelah beberapa lama ku pandangi,
bukit itu bukan tempat yang cocok untuk ku tinggali
Karena ketinggianya yang tak sanggup aku beli
Dari dia yang bercocok tanam hari demi hari
sampai subur beribu tumbuhan diatasnya kini
Dan akhirnya harus aku turuni,
bukit yang sempat singgahi hati
Agar tak longsor tanahnya bumi
Minggu, 13 September 2015
Inspirasi Cinta
Kadar Cinta
Memang pada akhirnya perempuanlah yang akan lebih mencintai sang lelaki. Bukan karena kodrat perempuan mengenai harga diri, tapi karena perasaan perempuan lebih dalam dasarnya daripada lelaki. Pernahkah kalian benar-benar tahu dan mendengar, ada seorang perempuan yang ingin diduakan cintanya? Seorang Siti Aisyah pun sampai bisa membuat telur setengah matang dalam genggamannya ketika beliau mengetahui Rosulloh SAW akan menikah lagi.
Adanya berita-berita bahwa ada seorang perempuan yang naik tower listrik dan ingin bunuh diri karena mengetahui suaminya telah berselingkuh, padahal dulu ketika sang lelaki itu menikahinya, ia telah berjanji akan membahagiakan lahir batinnya. Itu bukan lagi bukti tapi itu adalah kenyataan dimana perempuan tak main-main dengan perasaannya terhadap lelaki. Tapi, perempuan pun tak bisa sepenuhnya menyalahkan lelaki, karena ada juga lelaki yang melakukan hal yang sama ketika mengetahui wanita yang dicintainya bermain manja dengan lelaki lain.
Jadi sebenarnya, harus bagaimana kita manusia menghadapi persoalan cinta? mungkin sebagai manusia sesuatu hal yang wajar adalah sesuatu yang bisa di terima oleh nalar. Meskipun itu sebuah kesalahan yang wajar. Seperti anak kecil yang baru berumur 5 tahun tiba-tiba berbicara kasar. Bagaimana tidak kita tak bilang wajar toh ternyata kakaknya atau bahkan orang tuanya sendiri selalu berbicara kasar bahan kotor di kehidupan sehari-harinya.
Begitulah dengan cinta, menangis karena cinta mereka bilang wajar, karena jatuh dari pohon yang tingginya hanya 1m pun sudah sakit rasanya, apalagi jatuh dari cinta yang sudah bertahun-tahun lamanya. Mungkin sembuh dari sakitnya pun akan bertahun-tahun lamanya. Coba saja kalian bayangkan, jika kita hanya jadian dengan seseorang hari ini dan besoknya kita putus dengan pasangan yang baru kemarin jadi kekasih kita, mungkin sakitnyapun takkan lama, bisa jadi sehari juga.
Maka dari itu, buatlah kadar cintamu sewajarnya. Karena jika terlalu dalam cinta kita, kita sendiri yang akan tenggelam didalam cinta itu, dan pasangan kita yang kadar cintanya tidak sedalam cinta kita tentunya tak bisa bahkan tak mau menolong kita untuk naik ke dataran cintanya. Karena ia tak mau ikut tenggelam dan mati dalam cinta itu. Seseorang yang pada awalnya memiliki kadar cinta yang tinggi lalu perlahan-lahan ia merendahkan kadar cintanya, semata-mata iya sendiri tahu, karena menurunkan kadar cinta akan lebih mudah daripada menaikan cinta. Mungkin naiknya kadar cinta akan terkadang tidak disengaja atau tidak di sadari siklusnya. tapi, jika kita ibaratkan dengan proses jalan diatas tangga, bukankah turun tangga akan lebih mudah dari pada harus naik tangga? mungkin cinta bukanlah anak tangga, tapi setidaknya cintalah yang akan membuat kita memiliki buah hati nanti (alias hasil dari cinta).
Yang kadar cintanya rendah itu bukan berarti perasaannya tidak kuat dan tidak bisa bertahan atau tidak bisa setia, tapi yang kadar cintanya rendah mungkin tidak memerlukan kadar cinta yang tinggi. Karena dalam kerendahan cintanya pun ia tetap bisa mencintai kekasihnya dengan setulus hati. Meskipun ada sebagian yang mudah berpaling juga karena ia tidak terlalu mencintai kekasihnya dari awal jadian (Ya kalau itu beda lagi ceritanya).
Orang yang sengaja membuat kadar cinta sewajarnya itu menunjukan bahwa ia tidak ingin tenggelam dalam cintanya sendiri. Orang itu biasanya orang yang mengerti kemana alur cintanya akan ia bawa, bukan tak tahu arah kemana ia akan menuju karena terbawa oleh cinta. Orang yang seperti itu bisa jadi tersesat karena cintanya sendiri. Maka janganlah kalian begitu, semakin tinggi gedung yang kita naiki maka semakin tinggi pula kemungkinan kita terjatuh.
Untuk jalan cinta cukup saja kita berjalan bersama meskipun berada dalam sebuah ketinggian yang tak seberapa. Berbeda dengan jalan kesuksesan yang harus kita raih setinggi apapun sesuatu yang ingin kita raih. Cinta cukup dengan kata tulus dari hati yang paling dalam dan serahkan pada Tuhan. Maka cinta itu akan membuatmu tenang. Pada dasarnya cinta mencari akhir dimana cinta itu harus bermuara, dan tempat permuaraan itu telah Tuhan tentukan letaknya. Khawatirkan kepantasan dirimu untuk pemilik hati dan cintamu nanti, bukan khawatirkan balasan dari cinta yang kamu rasakan sekarang tidak akan terbalas.
Don't worry to your love, but keep your heart to your life.
By. Widya Nurul Rahma
Your inspiration Amiinnnnn ....
Sabtu, 12 September 2015
Puisi Part 4
Aku
Oleh : Widya Nurul RahmaAku adalah pohon yang menghitam
Aku hampir mati hanya karena sepuntung rokok manusia si gergaji mesin yg pelupa
Dahanku kini arang,daunku kini abu, dan tanah tempat tinggalku sama seperti mereka.
Teman hidupku kini sunyi
mereka sama sepertiku
Aku diantara hidup dan mati
jika saja langit itu terus menerus menangis
Ku pasti bisa tumbuh membasah dan melembab Menghijau dan menari
Meski tak mudah untuk meninggi
Karena matahari kini memilih untuk sembunyi
Puisi Part 3
Tak Ada kau, Aku, Apalagi Cinta
Oleh: Widya Nurul Rahma
Hari ini sudah lama ku nanti
Sudah lama ku tunggu
Sudah lama ku harapkan
Dan sudah lama pula ku tak tahu akan begini
Ya begini.
Beginilah akhirnya
Sudah lama dinanti- nanti
Namun tak sesempurna keinginan hati
Tapi mau bagaimana lagi
Kumbang telah memilih tuk pergi
padahal bunga masih segar merekah menanti
dan penantian kini telah terjadi hari ini
penantian yang direncanakan akan menyenangkan hati
tapi akhirnya, ya begini
begini adanya, begini bentuknya, begini keadaannya, dan beginilah akhirnya
( tak ada kau, aku apalagi cinta )
About Me and About My Blog
Introduce My Self and My Blog
Assalamualaikum, wr.wb.
Hello inspirator yang luar biasa, selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam (tergantung kapan kalian baca blog ini)
Nama saya Widya Nurul Rahma. Saya lahir di Sukabumi Jawa Barat Indonesia, hari Selasa, 28 Juni 1994. Riwayat hidup saya pastinya tidak jauh berbeda dengan kalian semua. Saya pernah sekolah, saya pernah belajar mengaji, saya pernah jatuh dari pohon dan sampai sekarang saya tidak bisa naik pohon. huhuhuhu
Pada hari ini saya adalah seorang mahasiswa S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di salah satu Universitas Negeri ternama di Bandung. Amiiin
Mohon maaf sebelumnya, sebagai peminat bahasa dan penulis besar (amiiin) saya baru membuat blog ini secara tiba-tiba dan tidak disangka-sangka. huhuhu
Latar belakang saya membuat ini sebenarnya karena saya terinspirasi oleh someone huhuhu
sebelumnya saya pernah memiliki beberapa blog, namun tak pernah terkondisikan karena penyakit malas yang tak kunjung sembuh meskipun saya berulang kali ke dokter.
Blog ini saya harapkan dapat menginspirasi kalian semua. Ammiiinnn
Semoga apa yang saya share di http://inspirasikuberkembanglahselalu.blogspot.co.id/
bermanfaat amin.
Puisi Part 1
Puisi Part 2
Buka juga ya ini usaha keluargaku celanajeansmurahbandung.blogspot.com buat kalian yang pengen jeans-jeans keren pria or wanita.
Puisi Part 2
Puisi untukmu
Oleh: Widya Nurul Rahma
Pertemuan,
Kata itu adalah judul puisi yang pertama kali
kau beri untukku
Entah memulai puisi ini dari mana
Tapi, ku juga ingin menuliskan puisi ini untukmu.
Saat mentari masih sembunyi di balik kabut
pagi
Yang perlahan naik, dan mulai menyinari
bumi
kulihat raut wajahmu yang
membangunkan pagi
membuka jendela hati, dan membiarkan udara
segar kasihmu menusuk menuju sukmaku
kau bilang
aku adalah akar
yang
menjalar kemana- mana sesuka hati
lalu
membuat jaringan- jaringan baru di pelupuk matamu
yang
membuta karena hal yang lalu
kau adalah bunga baru untukku
kau seperti burung putih yang
datang untuk merawatku
kau memperlihatkan indahnya ragamu, dan
kau memberikan kesetiaan lahir batinmu
seperti
pulang ke tempat yang sudah lama dirindukan
ku
menemukanmu duhai pujaan hatiku
M.H
KRISNANTO
Begitu nama
lengkapmu yang mengagumkan
Yang lahir dari beribu nama
Yang tersusun dari rajutan asa
Yang bisa membuatku kembali membuka
Hati yang sekian lama tertutup
kabut derita
Kau bukanlah panah pertama yang menembus relung hati dalam jiwa
Namun
kaulah pahlawan singgasana
Yang
berhasil mencabut luka
dan membuat hariku kembali berwarna
Puisi Part 1
Bisa Saja ?
Oleh : Widya Nurul Rahma
Bisa
sajakan? Hujan turun disaat terik matahari sedang panas memancar
Bisa
sajakan? kita dapat terbang meski tak
ada sayap yang bisa kita kepakan
Seperti bisa sajanya engkau menjadi pilihan
meskipun tak ada lagi perasaan
Coba saja rasakan hembusan angin
pada malam hari
Tak
terlihat tapi cukup mencekam
Dirimu pun seperti
itu
Menjauh tapi mendekat
Tak
terlihat tapi tetap terasa
Ya,
barangkali ini bisa jadi angin yang membersihkan debu diatas meja
Yang
walaupun hanya lewat tapi ternyata memberi makna
Langganan:
Postingan (Atom)